http://skalanews.co.id |
Berikut adalah sebuah kutipan dari perencana keuangan Mike Rini dan seorang nasabah sebuah bank yang berencana akan membuka sebuah rekening tabungan Deposito.
Deposito adalah produk simpanan di Bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan jatuh temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka. Sebagaimana layaknya tabungan yang sudah memasyarakat, deposito juga banyak dipilih orang sebagai alternatif lain dalam menyimpan uangnya.
Kalau fungsi deposito adalah sebagai simpanan lalu kenapa tidak di tabung saja semuanya di tabungan? Walaupun deposito adalah tabungan juga tetapi mempunyai karateristik berbeda dari tabungan biasa, yang menyebabkan deposito mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain:
- Setoran minimal. Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal penempatan deposito lebih besar, sehingga Anda harus punya uang lebih banyak untuk membuka deposito. Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi, tetapi rata-rata saat ini yang paling minimal Rp 1.000.000,-.
- Jangka waktu. Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya yaitu 1,3,6,atau 12 bulan. Karena itu jika Anda ingin menambah jumlah saldo deposito hal itu tidak dapat dilakukan setiap saat.
- Begitu juga jika Anda membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana pada deposito. Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak bisa dicairkan setiap saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan demikian baik kita Anda ingin menambah saldo deposito atau mencairkan deposito hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya
- Jika Anda terpaksa harus mencairkan deposito, biasanya bank akan mengenakan denda penalty pada tiap penarikan dana deposito yang belum jatuh tempo. Besarnya denda penalty juga bervariasi di berbagai bank. Ada yang berupa prosentase dari nilai deposito pada saat di cairkan (pokok + bunga), atau berupa prosentase dari nilai pokok depositonya saja.
- Bunga deposito. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan sehingga otomatis dana Anda pun akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama deposito, sehingga deposito lebih cocok dijadikan sarana investasi dibandingkan tabungan
- Risiko rendah. Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito bisa dogolongkan produk simpanan berisiko rendah.
- Biaya administrasi dan pajak. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan. Tidak seperti tabungan dan giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan. Walupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok.
Nah, kalau mau memilih bank yang bagus untuk penempatan deposito, maka hal utama yang harus dipertimbangkan tentu saja mengenai reputasi banknya. Pilihlah bank yang bonafide, artinya bank tersebut selain sehat, minimal memenuhi standar kesehatan dari Bank Indonesia juga memberikan fasilitas pelayanan yang memuaskan dan bisa memberikan tingkat suku bunga deposito yang kompetitif. Sebaiknya jangan mudah tergiur dengan banyak tawaran undian berhadiah, namun selau dahulukan faktor kesehatan banknya terlebih dahulu.
Sebab tentunya kita ingin merasa aman menyimpan di bank tersebut bukan.
Berhati-hatilah jika ada bank yang menawarkan suku bunga deposito di atas tingkat suku bunga penjaminan bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia hanya membolehkan sebuah bank memberikan suku bunga deposito maksimal atau dibawah suku bunga penjaminan bank Indonesia. Jika suatu bank berani melanggar ketentuan tersebut bisa jadi hal ini mengindikasikan banknya sedang tidak sehat dan sedang sangat membutuhkan dana.
Selanjutnya, sebelum kita fokus untuk membuka sebuah rekening deposito. sebaiknya kita tahu terlebih dahulu bahwa meskipun aman dan menuntungkan. Deposito juga memiliki resiko.
Bila tak memiliki dana cadangan, Mike mengingatkan, bisa-bisa uang tabungan anak, uang untuk membeli rumah, atau uang rencana pendidikan anak malah terpakai. Ruginya, bila mengambil dari sumber-sumber dana tadi, bisa jadi uang yang seharusnya dipakai untuk jangka waktu yang masih lama jadi tak tercapai, karena sudah habis untuk pengeluaran darurat tadi.
Sebaiknya, kata Mike, sebelum berdeposito, Anda sebaiknya menyediakan paying dulu sebelum hujan turun alias menyiapkan dana cadangan terlebih dahulu sebesar 6 sampai 12 kali pengeluaran keluarga per bulan. Bila dirasa terlalu besar, bisa saja hanya sebesar 3 kali pengeluaran keluarga per bulan saja.
Bila suatu hari nanti terkena musibah seperti kebanjiran, kebakaran, atau kendaraan hilang, meski ada asuransi yang akan mengganti, namun uangnya tak bisa langsung cair dan perlu waktu beberapa lama dalam mengurusnya. Sehingga, mau tak mau Anda harus memakai dana cadangan dulu, bukan?
Atau terkena PHK, misalnya, yang tidak tertutupi oleh asuransi. Padahal Anda masih harus tetap membayar banyak tagihan seperti iuran listrik, air, telepon, biaya makan sehari-hari, dan biaya sekolah anak. Jika punya dana darurat, Anda bisa mengambil uang dari sumber dana ini sampai mendapat pekerjaan kembali.
"Belum tentu, kan, dalam 3 bulan setelah di PHK langsung mendapat pekerjaan. Nah, dengan menyediakan dana cadangan untuk 6 bulan ke depan, akan membuat keluarga merasa aman dan terjamin," jelas pembawa acara tetap di sebuah radio di Jakarta ini lagi.
Tujuan Deposito
Selanjutnya, deposito dapat dijadikan sarana untuk mengumpulkan dana darurat ini. Selain mudah diaskes, deposito juga dapat dicairkan kapan saja. Namun jangan lupa, bila dicairkan sebelum jatuh tempo, biasanya bila tak kena penalti, bunganya tak akan dibayarkan dalam sebulan berjalan.
Misalnya, mengambil deposito dengan jangka waktu (jatuh tempo) sebulan. Sebelum sampai sebulan, Anda sudah membutuhkan uang. Bisa saja dana ini dicairkan, dan jumlah pokoknya pun tidak akan hilang. Tetapi Anda harus memilih antara dikenai penalti atau bunganya tak dibayarkan selama sebulan berjalan. "Jika berdeposito tujuannya memang untuk kepentingan dana darurat, ambil saja yang jangka waktunya 1 bulan," saran Mike.
Selanjutnya, jika tujuan berdeposito adalah untuk membeli atau membayar uang muka rumah, yang akan dibeli setahun mendatang, pilih saja deposito dengan jangka waktu 12 bulan. Bagaimana bila tujuannya tidak untuk apa-apa (hanya menabung saja)? Bila begitu tujuannya, Mike menyarankan, pilih yang yang jangka waktunya 1 bulan saja.
Lalu, bagaimana jika meminjam uang dari bank, kemudian uang itu didepositokan? Mike sangat tidak menyarankan hal ini, sebab suku bunga pinjaman (24 % atau 17 %) lebih tinggi dari bunga deposito (hanya 7 %). Bisa-bisa malah minus hasilnya.
"Kecuali jika uang pinjaman dari bank tadi langsung dipakai untuk modal usaha, tidak disimpan dulu. Hanya saja, bila usahanya baru dimulai, sebaiknya memang jangan meminjam dari bank, karena usahanya belum menghasilkan pemasukan. Kecuali, setelah usahanya mulai stabil dan ada keuntungan, uangnya bisa dipakai untuk membayar cicilan pinjaman."
Mike juga menyarankan, sebaiknya jangan menyimpan uang (membuka deposito) dalam satu tempat, karena risikonya terlalu tinggi. Meski tabungan dan deposito memang aman, tetapi penegmbalian dananya akan di bawah inflasi.
Ibarat menabung di celengan, uangnya tidak akan berkembang. Sebagai gambaran, nilai uang Rp 100 juta saat ini, tentu tidak akan sama lagi dengan 10 tahun mendatang. Dan bila semua disimpan di deposito, sementara tingkat inflasi lebih tinggi dari suku bunga deposito, maka uang yang Anda simpan jadi tidak akan "berkembang". Dengan kata lain, Anda hanya mengumpulkan uang saja, meski aman tetap ada risikonya.
Yang Mike sarankan adalah membagi uang simpanan secara proposional, yaitu dibagi untuk tabungan, deposito, saham, reksadana, membeli emas, membuka usaha, atau membeli properti. "Tetapi, pemilihan produk-produk sekuritas tadi sangat tergantung kepada profil risiko dari seseorang. Yang terpenting, memang harus punya tabungan dan deposito saja dulu."
Di bawah ini adalah sebuah daftar bank besrta suku bunganya yang diambil pada septermber 2012 sebagai referensi.
Selamat berinvestasi
Salam,
NAMA BANK
1 BULAN
(IDR/USD)
3 BULAN
(IDR/USD)
6 BULAN
(IDR/USD)
12 BULAN
(IDR/USD)
CITIBANK
3,91/0,01
4,25/0,06
5,83/0,05
4,73/0,10
DEUTSCHE BANK AG
3,44/0,33
3,60/0,90
4,83/1,08
0,00/0,00
STANDARD CHARTERED BANK
3,78/0,05
4,23/0,35
4,48/0,55
4,83/0,90
BANK HSBC
4,38/1,13
3,88/0,75
3,61/0,15
3,71/0,09
BANK BUKOPIN
5,25/1,00
5,25/1,00
5,50/1,00
5,50/1,00
BANK CENTRAL ASIA Tbk
3,38/0,50
3,63/0,50
3,88/0,50
4,13/0,50
BANK CIMB NIAGA
4,63/1,75
5,50/1,45
5,63/2,75
4,50/0,75
BANK COMMONWEALTH
5,25/1,63
5,25/1,63
5,25/1,63
5,25/1,63
BANK DANAMON INDONESIA
5,00/0,63
5,13/0,63
5,25/0,63
5,38/0,63
BANK DBS INDONESIA
5,00/0,88
5,20/0,93
5,25/0,95
5,30/1,00
BANK INTERNASIONAL INDONESIA
5,00/1,63
5,00/2,18
5,00/2,00
5,00/3,00
BANK MANDIRI
4,38/0,38
4,50/0,38
5,00/0,38
5,13/0,63
BANK MAYORA
6,25/0,00
6,25/0,00
6,25/0,00
6,50/0,00
BANK MEGA
4,88/0,75
5,25/0,75
5,50/0,75
5,50/0,75
BANK NEGARA INDONESIA 1946
4,38/0,38
4,63/0,38
5,00/0,38
5,13/0,38
BANK OCBC NISP Tbk
4,50/0,60
4,50/0,60
4,50/0,60
4,50/0,60
BANK PANIN INDONESIA
5,63/0,50
5,63/0,75
5,63/1,00
5,63/1,13
BANK PERMATA Tbk
5,38/1,75
5,38/0,75
4,50/0,75
4,50/0,75
BANK RAKYAT INDONESIA
4,25/0,38
4,75/0,63
5,00/0,63
5,25/0,75
BANK TABUNGAN NEGARA
4,75/0,05
4,75/0,05
5,00/0,05
5,25/0,05
BANK UOB INDONESIA
0,00/0,00
0,00/0,00
0,00/0,00
4,13/1,00
KESELURUHAN
5,26/0,91
5,37/0,91
5,43/0,93
5,43/0,97
NAMA BANK
1 BULAN
(IDR/USD)
(IDR/USD)
3 BULAN
(IDR/USD)
(IDR/USD)
6 BULAN
(IDR/USD)
(IDR/USD)
12 BULAN
(IDR/USD)
(IDR/USD)
CITIBANK
3,91/0,01
4,25/0,06
5,83/0,05
4,73/0,10
DEUTSCHE BANK AG
3,44/0,33
3,60/0,90
4,83/1,08
0,00/0,00
STANDARD CHARTERED BANK
3,78/0,05
4,23/0,35
4,48/0,55
4,83/0,90
BANK HSBC
4,38/1,13
3,88/0,75
3,61/0,15
3,71/0,09
BANK BUKOPIN
5,25/1,00
5,25/1,00
5,50/1,00
5,50/1,00
BANK CENTRAL ASIA Tbk
3,38/0,50
3,63/0,50
3,88/0,50
4,13/0,50
BANK CIMB NIAGA
4,63/1,75
5,50/1,45
5,63/2,75
4,50/0,75
BANK COMMONWEALTH
5,25/1,63
5,25/1,63
5,25/1,63
5,25/1,63
BANK DANAMON INDONESIA
5,00/0,63
5,13/0,63
5,25/0,63
5,38/0,63
BANK DBS INDONESIA
5,00/0,88
5,20/0,93
5,25/0,95
5,30/1,00
BANK INTERNASIONAL INDONESIA
5,00/1,63
5,00/2,18
5,00/2,00
5,00/3,00
BANK MANDIRI
4,38/0,38
4,50/0,38
5,00/0,38
5,13/0,63
BANK MAYORA
6,25/0,00
6,25/0,00
6,25/0,00
6,50/0,00
BANK MEGA
4,88/0,75
5,25/0,75
5,50/0,75
5,50/0,75
BANK NEGARA INDONESIA 1946
4,38/0,38
4,63/0,38
5,00/0,38
5,13/0,38
BANK OCBC NISP Tbk
4,50/0,60
4,50/0,60
4,50/0,60
4,50/0,60
BANK PANIN INDONESIA
5,63/0,50
5,63/0,75
5,63/1,00
5,63/1,13
BANK PERMATA Tbk
5,38/1,75
5,38/0,75
4,50/0,75
4,50/0,75
BANK RAKYAT INDONESIA
4,25/0,38
4,75/0,63
5,00/0,63
5,25/0,75
BANK TABUNGAN NEGARA
4,75/0,05
4,75/0,05
5,00/0,05
5,25/0,05
BANK UOB INDONESIA
0,00/0,00
0,00/0,00
0,00/0,00
4,13/1,00
KESELURUHAN
5,26/0,91
5,37/0,91
5,43/0,93
5,43/0,97
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak Spam.... kalau tidak punya akun blogger silahkan pilih Name / URL isikan nama dan email juga bisa, atau kosongkan URL. Mohon maaf Live Link, langsung akan saya hapus.