kebersamaan kita begitu indah (google)
Belum lama terngiang dalam hayalku
Lewat angin yang tak terkendali
Asa yang tak luput dari dosa
Namun tak terkira dalam khayal yang tak sempurna
Cinta datang dan terpendam
Cinta pergi lewat air mata
Berharap kebahagiaan yang tak pasti
Namun jelas hati tak sempurna
Kenapa ada tangis dan tawa
Kenapa ada sedih dan senyuman
Ada tetes air mata,di sela air mataku
Kesedihan yg slalu kupendam di dadaku
Aku ingin seperti hari kemarin
Yang tersenyum tanpa beban
****
Kesepianmu yang berdua itu, kesedihanmu yang berbulan madu itu, kehampaanmu dalam keluarga itu. Adalah hal yang sama ketika aku berada dalam keluarga ini. Perjodohan yang kulalui selama 5 tahun ini terasa berat, semakin berat ketika anak pertamaku terlahir tak sempurna, dan kelahiran anak yang kedua juga sama, ada gen dalam tubuhku yang tak bisa dipersatukan dengan milik istriku, jika dipaksakan pun anak kami hanyalah anak yang selalu dicuci darahnya, entah apa lagi yang dilakukan para dokter itu, karana anak yang pertama dan keduapun mati dengan beberapa tusukan jarum tranfusi darah. Hingga aku dan istriku sepakat, tak memiliki keturunan, sampai kapanpun.
Kehadiranmu yang dulu selalu menghiasi hari hariku, sebagai pacar pertamaku, cinta yang tak pernah tergantikan hingga sekarang, seakan menjadi harapan-harapan baru untukku meniti rumah tangga yang baru, menjalin cinta yang dulu terputus, melanjutkan kisah yang dulu dipotong keinginan orang tua.
Namun sayang, seperti diriku, kaupun sudah memiliki keluarga sendiri, pasangan resmi yang disyahkan tulusnya pernikahan, dipersatukan Agama dan norma lainnya, dalam Khidmatnya resepsi itu.
Malam pertamaku tak bersamamu kekasihku, malam pertamamu tak juga bersamaku, tapi hatiku tetap tak bisa lepas, dari ikatan cinta yang dulu mengikat hati kita berdua, hingga sekarang aku masih mencintaimu. Aku tau dari catatan catatan kecil di blog pribadimu, cerita cerita yang kau sebut fiktif di novelmu, dan semua yang kutemui tentangmu adalah masih memiliki cinta yang besar kepadaku.
***
Malam ini adalah malam pertama kita, setelah ribuan malam terlewati tanpa kebersamaan, setelah ribuan indahnya bulan dan bintang terlewati bersama. Aku bahagia bisa memandangmu sekarang, berbicara berhadapan, hingga berpelukan sampai menjelang pagi. Aku masih mencintaimu, seperti yang dulu, tak pernah berubah, tak pernah berpaling sedikitpun. Cinta ini masih utuh untukmu.
Berikutnya malam itu sesekali menghiasi, saat kita berjanji besama kembali, dengan alasan yang kau berikan pada suamimu, dan juga alibi untuk istriku. Aku mengolah kata, mengumpulkan alasan, sama sepertimu agar kita bisa bersama, walau satu malam saja.
Kian hari kau semakin dekat dihatiku, hingga sesekali memanggil istriku dengan nama yang kusukai menyebutnya, adalah namamu yang kini tidur dalam pelukanku, seakan melekat dihatiku. Tak pernah aku melepasnya, tak bisa aku menghindarinya, kau selalu dihatiku, menjelma menjadi bagian yang tak lagi terpisahkan.
Kejujuran tekadang pahit, tanpa kebohongan sesekali menyakitkan, aku berterus terang tentang kita, demikian juga dirimu yang tak lagi berdusta tentang kebersamaan, antara kita yang tak ingin lagi terpisahkan dalam hati.
Istriku bukanlah wanita yang sembarangan, suamimu pun memiliki bijak yang sama, mereka tak berdaya, mereka tak berupaya menghalangi, kebersamaan kita yang diawali sebuah kata kejujuran. Aku bersama dia tak sepenuh hati, demikianpun dirimu yang hanya mengikuti aliran suasana yang ada, seakan tak bernyawa, hari hari yang dilalui solah tak ada artinya, tanpa irama, tanpa cinta didalamnya.
Akupun bersamamu kini tanpa ada norma yang membatasi, tak ada lagi tabu yang membentengi, ini adalah malam pertama kita, yang selama ini kuimpikan. Menjadi harapan kita yang tercapai dengan terlambat yang sangat. Kita kini dipersatukan tuhan, disetujui saksi yang diantaranya adalah mereka yang dulu bersamamu, dan bersamaku, mantan pasangan kita beberapa tahun kebelakang.
***
Kata pepatah “dunia sempit”, ada ungkapan “dunia tak seluas yang kita kira“. Tersiar kabar mereka berpacaran, terdengar berita mantan pasangan kita memadu kasih,samar-samar.
Bulan depan, mari kita hadiri penikahan mereka. Mantan istriku yang di pinang dia, mantan suamimu.
***O***
Kolaborasi R-82 & Youly Chang
***O***
UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA FFK YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI BLOG Kampung Fiksi sbb: KampungFiksi@Kompasiana.
salam kunjungan .. ini sharing menarik banget bro ..trims. main kerumahku donk ok.
ReplyDeletetrim's gan artikelnya sangat membantu sekali,
ReplyDeletetrim's artikelnya sangat membantu sekali, kompor gas !!!
ReplyDeleteTrim's artikelnya sangat bermanfaat, ditunggu artikel berikutnya ya, dan terus berkarya. kita bangun bangsa ini dan terus isi kemerdekaan. Merdeka
ReplyDelete