Melihat pengertian Indonesia Raya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka salah satu pengertian tersebut adalah Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki Budaya yang bermacam macam, kekayaan alam yang melimpah, dan berada dalam iklim tropis diantara pulau pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merouke.
Berbicara tentang kekayaan adat kebudayaan yang ada di Indonesia, tidak akan cukup dengan hanya menghabiskan segelas kopi saja.
Baiklah, kali ini akan saya ceritakan kembali penggalan kisah seorang Penjelajah yang melihat kanekaragaman yang raya di Indonesia ini, dari sudut pandang-Nya yang “Nakal”.
Dalam hal ini (dalam Perspektif Penjelajah “Nakal”) Indonesia berada dalam tiga posisi yaitu Barat, Tengah dan Timur, adapun ilustrasi dalam ketiga warna dalam gambar diatas akan di jelaskan kemudian
Berikutnya, dalam pambagian ini mari kita masuki salah satu di dalamnya, dan ternyata sungguh membuat Penjelajah “Nakal” ini terbelalak, di bagian Barat sana, benda yang manjadi barang langka itu ternyata ada, bahkan kebunnya pun ada.
Perkebunan terlarang itu memang tidak seperti perkebunan teh di puncak atau tanaman palawija pada umumnya, karena perkebunan itu perlu beberapa lama berjalan kaki untuk menemuinya, berada diantara hutan dan teramat jauh dari kehidupan pedesaan, apalagi Kota.
Konon katanya, memang tanaman itu dahulu kala dipergunakan sebagai campuran bumbu masakan, sebagai contoh jika merebus daging dan dicampuri daun tersebut, bisa membuat daging menjadi lebih empuk dan beraroma.
Sudahlah!, mari kita tinggalkan perkebunan tersebut, dan menuju ke Tengah, dan ternyata di Tengah telah tersedia yang lebih menggiurkan, para penjaja cinta itu memang dikumpulkan (mengumpulkan diri) dari beragam daerah, sebut saja Bandungan, hmmm!, dan bagaimana dengan Sarkem, ah!, Saritempun pernah dinyatakan ditutup, namun pada kenyataanya masih ada beroperasi, dan tentu saja dengan suasana dan keadaan yang lebih tertutup dari sebelumnya.
Masih banyak yang lain dan mungkin sebagian sudah tau bahwa Doli adalah sebuah lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, wow! memang sebuah prestasi dan pengakuan yang apakah patut di banggakan, atau menjadi sebuah realita yang membuat pilu mendengarnya, entahlah yang jelas tempat itu memang biasa tak pernah sepi dari para pengunjung.
Berikutnya, dan ini adalah pada bagian sebelah Timur, dan seperti kita ketahui entah kenapa yang di explor di daerah ini adalah hal yang lain lain saja, dan jarang untuk hal yang satu ini di eksplorasi, apakah menjadi sebuah Phobia terhadap pesaing lain atau apapun itu?, yang jelas memang keadaanya demikian.
Cukup heran memang jika kita berbelanja di warung yang nampak sederhana sekalipun, ketika harga barang barang mencapai beberapa kali lipat dari harga di daerah (dalam konteks timur, tengah dan Barat) yang lainnya.
Dan ternyata disini terdapat tambang, baik itu batu bara atau emas dan lainnya, dan silahkan para pembaca browsing sendiri, dan yang perlu melatar belakanginya adalah, kenapa salah satu perusahaan besar dengan penyumbang devisa tahun 2010 mencapai 1,3 milyar dolar AS itu di miliki Amerika?.
Demikianlah ketiga daerah yang ada di Indonesia yang dipaparkan dalam Perspektif Penjelajah “Nakal”, dan dalam hal ini tidak ada maksud utuk menyudutkan, atau membongkar sesuatu apapun.
Disini hanyalah ajakan untuk kita membuka mata, memasang telinga kita yang seharusnya terjaga dan selalu waspada, jangan sampai kita kecolongan lagi baik itu dalam hal seni budaya, harga diri dan apalagi kekayaan alam kita yang kian hari di keruk oleh pihak asing.
Begitu banyak memang alasan mengapa kita begitu mengandalkan pihak luar, namun demikian yang jelas jangan sampai terlena, dengan indahnya perkebunan dan keeksotisan Pengisi Indonesia Raya ini.
Terlena disini dalam artian kita disibukkan dan di berikan isu isu desentralisasi kasus, yang perlu kita sadari bahwa begitu dominannya kita terprovokasi (bukan arti kekerasan fisik) dengan segala hal yang berbau mayorititas ini.
Dan sepertinya poin pertama dan kedua diatas menjadi poin ketiga itu semakin leluasa dilakukan. apakah poin pertama dan kedua itu memang sengaja di pelihara atau bukan, yang jelas dengan sendirinya ketiga hal ini memang sangat berhubungan.
Bahkan lebih parah lagi yang tidak ada kepentingan di dalamnya (kesatu dan kedua) akan tetap berada dalam hal itu (terprovokasi), dengan alasan merasa terganggu, perusakan moral, dan lain sebagainya
Terlalu mengambang dan tidak tendensius mengarah kepada inti pembicaraan, memang sengaja di buat dalam tulisan ini, dan berikutnya akan segera di susun Indonesaia Raya Dalam Perspektif Penjelajah “
“Nakal 2″.
“Nakal 2″.
*********
**********
Referensi dari dan Gambar dari berbagai Sumber :
keren artikel nya
ReplyDeletedan sangat menarik untuk dibaca
terimakasih info kitela nya
terus berkreasi gan