 |
| http://foto.detik.com |
Melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha yang beritanya dilansir di beberapa media seperti OKZONE Kompas.com dan beberapa media online lainnya, SBY mendapat tawaran dari sebuah rumah produksi untuk membintangi salah satu film. Sebuah rumah produksi yang rencananya maret mendatang akan mulai syuting itu disutradarai oleh Benny Setiawan. Film tersebut akan di meriahkan pula oleh Dinda dan ditemani beberapa artis senior seperti Alex Komang, Ira Wibowo.
Belum resmi ada penyataan presiden tentang penggarapan film yang melibatkan presiden itu. Media sudah ramai membaiarakannya. Seakan menjadi trending topik yang mengalahkan berita apapun. Kehebohan itu ditandai dengan rilisan berita yang membicarakan rencana sebuah rumah produksi yang mengundang SBY untuk bermain film.
Beragam kritikan, caci maki hingga gurauan ramai mengisi TL twitter dan facebook, Bahkan beberapa orang teman facebook saya sempat menjadikan status mereka menyoal hal tersebut untuk beberapa statusnya siang ini (21 februari 2012).
Selanjutnya, melalui Eksekutif Produser film "Pesan Sang Jenderal," Tri Bayu Aribowo, mengaku tidak pernah bermimpi untuk melibatkan presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Saat ditemui di kantor Prima Media Sinema, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (21/02/2012), Bayu menganggap informasi bahwa SBY akan bermain dalam film tersebut adalah informasi yang salah. (http://www.tribunnews.com)
Dinda sebagai salah satu calon pemeran dalam film tersebut memang sempat menjadi sumber yang meyakinkan bahwa SBY positif akan berakting bersamanya. Dan hal itu dinyatakan oleh Bayu sebagai sumber yang membuat beberapa media ramai memberitakan tentang SBY yang akan bermain film. Ungkapan Dinda tersebut bisa di lihat di media Kompas.com DISINI.
Oleh karena itu, berita tengang SBY yang akan memerankan sebuah film berjudul "Pesan Sang Jenderal," itu adalah salah.
Dalam film itu memang ada tokoh presiden, dan yang memerankan bukanlah SBY, bahkan dalam film tersebut nama presidennya bukanlah SBY.
Atas informasi salah itu, Tri Bayu Aribowo mengaku belum mendapat teguran dari siapapun, termasuk pihak istana. Ia mengkhawatirkan informasi salah itu akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik SBY. (tribunnews.com)
***
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak Spam.... kalau tidak punya akun blogger silahkan pilih Name / URL isikan nama dan email juga bisa, atau kosongkan URL. Mohon maaf Live Link, langsung akan saya hapus.