Belenggu Waktu Menanam Amarah (50k)

Tertawa dalam kesunyian, berteriak dalam hati, berbicara dalam bisu yang terlalu lama ia pendam.

kesendiriannya mengandung makna, ribuan kata, dialog dalam hati selalu keras di benaknya.

diantara ia dan tidak, dalam ungkapan yang saling membalas, seakan diskusi keras, memperebutkan argumen yang saling membenarkan.

………………

Dia begitu pendiam kini, keceriaanya tertinggal dalam ruangan masa lalu, guyon konyol itu seakan terbelenggu bersamanya, seiring dengan kata katanya yang mulai jarang.

kesehariannya hanya merenung, berbicara seperlunya, sapaannya seakan lupa tuk di umbar, lamunan itu seakan menjadi temannya menyendiri, menyendiri diantara mereka yang ketakutan.

dia terdiam tanpa kata, hanya matanya saja yang terlihat beringas, seakan satu kata saja menyinggungnya, mata itu seakan menyala, memancarkan sorotan amarah.

…………..

belenggu waktu menanam amarah, benih itu seakan terus di sebar, subur dalam relung hatinya yang semakin luas, semakin menampung rasa yang sama, dendam.