Home » » Bukan Cinta Segitiga “Raga Tanpa Jiwa Adalah Mayat Hidup?”

Bukan Cinta Segitiga “Raga Tanpa Jiwa Adalah Mayat Hidup?”


Cinta yang bergema
Diantara manusia yang itu-itu saja
Cintanya kepada dia, kepada mereka
Terbagi dalam takaran yang berbeda
***
Memilikinya adalah nafsu
Mencintainya adalah keuntungan
Mempertahankannya adalah pengabdian dan tanggung jawab
Dalam kerumitan yang tak lagi seirama
***
Betapa sakitnya dia yang tulus mencintainya
Betapa ruginya dia yang membayarnya
Betapa kecewanya dia sebagai istri sejati itu
***O***
Kau seharusnya sadar dengan semua ini, hanya palsu dan tak nyata untukmu. Sebagai sahabat, aku menilai salah karena kamu yang ternyata disakiti. Bukan pilihan yang menguntungkan jika kita hanya berada dalam ketidak pastian. Kepalsuan itu, ketidak nyataan itu, menjadi mimpi hingga kau tak sadar berada di alam mana sekarang.
Istrinya adalah seseorang yang tak akan dia lupakan, dan kau tau itu, tak pernah ada kata dia akan menceraikannya, tak pula kau harus memintanya untuk berpisah. Diantara harapan dan kemungkinan yang ada, adalah tabu jika kita berharap sesuatu yang merusak kebahagian orang lain, demi kita sendiri, atas nama cinta yang memang terjalin sebelum mereka ikrarkan janji suci pernikahan itu.
Mereka punya keluarga, mereka punya kehidupan sendiri, mereka punya harapan yang sama seperti semuanya, bahagia.
Dan ketika kita berada diantaranya, pilihan yang tak lagi menjadi manis, mimpi indah ketika harapan dan kebahagiaan yang mereka miliki di ujung tanduk. Tak layak pertaruhan, spekulasi keluarga baru menjadi awal konflik keluarga mereka, adalah dilemma diantara kalian.
Kau juga tau, diantara keluarganya ada dia, Janda beranak satu yang selalu memberinya materi yang lebih, hingga kemewahan itu sampai juga padamu yang hanya seorang penari, seorang honorer yang belum jelas kemapanannya.
Kau memberinya ketulusan cinta yang dia terima, diapun mencitamu seperti yang dulu, sama seperti saat dia belum berada dalam kerumitan ini.
Terlalu Rumit keadaan ini sahabatku, aku tak bisa bayangkan jika menjadi dirimu, aku tak bisa memahami apa yang ada di pikiran pacarmu yang suami dan pacar orang lain itu.
***
Mencintainya yang mencintaiku
Meskipun hanya jiwa yang aku miliki darinya
Raga yang dia berikan untuk istri dan pacarnya itu
Aku bangga
Aku puas
Aku bahagia
Apalah raga tanpa jiwa
Hanyalah mayat hidup
Tak ada artinya
***
Apakah yang dimaksud puas itu adalah fitnah yang kau terima dari dia si janda itu, cerita miring dari hartawan yang memiliki raganya. Benarkah bahagia itu ketika kau tau istrinya sakit hati karena suaminya berselingkuh, denganmu dan dia yang bayak uang itu?. Begitukan dirimu menilai kebahagian yang kau miliki. Bahagiakan dirimu yang memiliki dia tanpa status, tanpa pengakuan, tanpa norma yang selama ini mengajarkanmu saling mengasihi.
Dimana Nurani itu tersimpan, Terlalu jauh kau memimpikan kenyataan yang tak layak kau menyatakannya, karna itu terlalu menyakitkan bagi dia yang membiayainya, dan terlalu pedih untuk dia yang menjadi istri sebenarnya.
Sahabatku, saudaraku, aku tak begtu mengenal cinta. Aku tak begitu memahami istilah kasih sayang. Tapi aku memahami dirimu sekarang berada dalam keadaan yang merugikan, dirimu dan dirinya, juga mereka.
Aku tidak iri kepadamu, aku tidak juga menghalang halangi kisah cinta kalian yang terdaluhu, bahkan hingga sekarang masih utuh tak goyah dengan apapun. Namun kadaan kini sudah berbeda, dan aku yakin dia bukanlah yang terbaik untukmu, betapapun kemapanan itu ia berikan untukmu, sebagaimanapun cinta itu ia persembahkan untukmu. Karena dia tidak sendiri, bakkan dia tak juga berdua, karena dia adalah suami dengan anak istri yang bahagia, dan dia adalah pacar janda itu yang selalu memberinya kemewahan.
Aku sadar, kau mungkin membenciku, kau bisa saja menjauhiku dengan kata-kata ku tadi. Tapi itu lebih baik daripada aku harus melihatmu disakiti. Aku tak tega melihatmu dalam mimpi meski kau tak lagi tertidur, aku tak mampu membiarkanmu dalam hinaan dan caci maki.
Percayalah, Suatu saat nanti kebahagiaan itu akan lebih daripada memiliki jiwanya saja, suatu saat nanti keutuhan itu adalah milikmu sendiri, dan tak harus berbagi lagi, tak perlu berada dalam ketidak pastian seperti sekarang. Percayalah, kau jauh lebih baik daripada ini semua.
Aku selalu disampingmu mendampingi, aku akan berada di depanmu membawamu, akupun di belakang mendorongmu, agar kau berada dalam kebahagiaan seutuhnya.
Jalan masih panjang, sambutlah masa depan cerah itu, yang menantimu untuk kau raih. Harapan itu tinggal selangkah lagi kau mendapatkannya, jangan terlalu lama menatap masa lalu. Didepan sana cahaya itu menantimu dengan bahagia yang jauh lebih baik dari sebelumnya, percayalah.
harapan ada disana menati, secerah mentari pagi ini. Sambutlah!
harapan ada disana menati, secerah mentari pagi ini. Sambutlah!

2 comments:

  1. pirates gimana setting tampilan blog jadi sebagus ini?

    ReplyDelete
  2. Youly aku juga di Buatin Mas Amir kalo malah desain Blognya

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak Spam.... kalau tidak punya akun blogger silahkan pilih Name / URL isikan nama dan email juga bisa, atau kosongkan URL. Mohon maaf Live Link, langsung akan saya hapus.

.