Home » » Ketika Seorang Anak lebih Mengenal Spiderman Daripada Nabi Muhammad

Ketika Seorang Anak lebih Mengenal Spiderman Daripada Nabi Muhammad




Jika di ditanya kepada anak anak tentang ketauladanan para Nabi dan Sahabat Rasulullah, tentulah mereka menyukai dan berkesan sehingga bisa mencontoh dan meneladani untuk kehidupan sehari harinya.
Namun demikian dapat dipastikan beberapa (sebagian besar) diantaranya belum mengetahui tentang kisah kisah ketauladanan para Nabi dan Sahabat tersebut.
Lain halnya dengan tokoh dan cerita yang ada dan dengan mereka lihat di beberapa tayangan televisi sekarang, seperti halnya Spongbob, Spiderman, Dora the Explorer dan lain lain.
Beragam komik dan bacaan tokoh tokoh kartun yang beredar disekitiar kita juga tidak sebanding dengan beredarnya bacaan kisah kisah para rasul tersebut, hal ini memang mendukung mereka (anak anak) lebih mengenal dan menyukai tokoh tokoh kartun daripada para Nabi dan Sahabat.
Begitupun dengan Ilustrasi (contoh cerita dalam menyampaikan hal hal baik) dalam penyampaian pelajaran (khususnya di tingkat TK dan Sekolah Dasar) terkadang pilihan tokoh kartun seperti diatas menjadi pilihan yang dominan, karna anak anak lebih menyukai dan mengenalnya.
Faktor diatas memang didasari tiga asumsi yang secara sadar atau tidak dilakukan oleh orang tua dan para penyelenggara pendidikan, yaitu :
Pertama, Anak-anak memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyesuaikan tingkah lakunya dengan apa yang diamati di sekitarnya, sehingga ketika menemukan hal yang ia suka menjadi cepat mereka ingat dan menyukainya (dalam hal ini adalah menyukai tokoh kartun seperti spiderman dan lain lain)
Kedua, tokoh tersebut dianggap sesuatu yang menyenangkan, sehingga menjadi teman bermain ketika anak merasa kesepian dan dengan cepat mempelajari sesuatu dari itu semua, dan itulah yang mendorong orang tua dan pendidik menggunakan tokoh kartun sebagai media pembelajaran.
Ketiga, kecerdasan emosional seseorang (dalam hal ini adalah anak anak) tidak secara tidak dominan dipengaruhi faktor genetik, tapi sangat ditentukan faktor lingkungan, perlu disadari berapa persentase orang tua mengenalkan kisah para Nabi dan Sahabat dalam mengilustrasikan sesuatu atau membacakan dongeng sebelum tidur untuk anak anak, dan bandingkan dengan tokoh kartun seperti Spiderman baik itu dari komik, maupun tayangan televisi.
Keadaan diatas memang menyedihkan, kecintaan anak anak lebih dominan kepada tokoh kartun daripada para Nabi dan Sahabat yang sudah jelas memiliki ketauladanan yang di sunatkan dan memiliki pahala dalam melakukannya.
Dalam hal ini, dalam rangka menyambut Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, mari kita memulai menumbuhkan kecintaan anak anak kepada para Nabi dan Sahabat dengan cara mengupayakan mereka mengenali kisah kisah ketauladanan para Nabi dan Sahabat baik dalam bentuk cetak maupun Audio visual.
Dan alangkah lebih baiknya jika semua itu bisa dilakukan dengan cara menceritakannya secara langsung.
************
************
Dari berbagai sumber :

2 comments:

  1. makanya kalo ntar kita punya anak.. harus diajari sejak dini pendidikan agama.. biar kelak menjadi pemimpin teladan bagi negeri ini

    ReplyDelete
  2. sipp .... memang sharusnya kewajiban kita mendidik anak sejak dini

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak Spam.... kalau tidak punya akun blogger silahkan pilih Name / URL isikan nama dan email juga bisa, atau kosongkan URL. Mohon maaf Live Link, langsung akan saya hapus.

.