Home » » [FFK] Cerita Cinta Satu Malam

[FFK] Cerita Cinta Satu Malam

 
Keremangan malam sia-sia, jahanam ku terdampar di warung sialan ini. prety woman stocking hitam secangkir teh poci menunggu pelangan. Mana laki-laki hidung belang, sudah jam 12 malam. Sialan rokok mengepul sia-sia.
wanita malam misterius
Malam lagi, sunyi lagi, sepi, dingin diantara perempuan yang tak bisa kutukar dengan sebatang rokok, tepatnya puntung yang ketemukan sejengkal di depan kakiku melangkah. Uang lagi, duit lagi sungguh membuatku lelah menghitung mereka yang terlalu lupa akan apa yang mereka cari. Uang telah membutakan mereka hingga melupakan aku yang terhimpit diantara harapan mereka.
hai rasta boy, siapa kamu, darimana?”
“hai sayang…hehe, ngapain ih kok sendirian aja”
ehm, kamu cakep deh, aku kesepian neeh…kenapa ya, apa lagi purnama bulan kah?”
“entahlah, asal jangan lagi datang bulan aja, aku sih emang cakep lahir batin, naksir ya?,hehehe”
(terseyum) “nama kamu sapa ganteng?……namaku Youly, iya aku suka rambutmu, boleh?”
boleh dong jangankan rambut, yang lain lain juga boleh, namaku pirates” (menyodorkan tangan kanan, menatap serius, dan mengerutkan dahi, mengingat-ingat isi dompet)
cepetan habis kopimu, aku menunggu di sudut selangkang”
“hm berapa harga persudutnya?, sedemikian mahalkah?selangit?hmmmm???”
“iya nanti kita selangit, kesatu atau ketujuh tergantung rupiah tentu”
buat kamu diskon 50%, karena aku suka Bob Marley…hihi”
pandai nian marayuku, hai bidadari, hmmm, aku suka ke langit itu, dan inilah aku apa adanya”. (mengeluarkan dompet, memperlihatkan seluruh isinya)
ah itu cukup, buat memaksa tubuh kita bersatu dengan rumput. percuma di motel kan, kurang natural my honey bunny
aw aw aw aw, belehkah ini ayangku???, tak ada kan istilah tagihan kemudian? tak ada rotan rumputpun jadilah.hehe”
“ayo pirates, ini rumput caribean…cepat tanggalkan kutangku, sementara ku lucuti punyamu

aku tak tahu pasword melepaskan dan mmbuka itu, namun aku kan mendobraknya secara paksa, hir ay em, ay kaming “by pass aja ndak apa-apa, (terdiam sejenak)…….ah..ah…tangannya jangan kebawah dulu dong
hfsss lalu? dimana harus mendarat?”
dasar pirate cilaka, biar jalang gini aku ingin di sayang. Nah, gitu….semuanya sudah lepas, kamu boleh lebay sekarang”

Dayung bersambut, irama semakin memanas. Keheningan itu tak lagi sunyi, penungguan wanita itu berhasil sederhana. Suasanapun tak lagi seperti seblumnya, merka kini berada dalam gejolak tak mnentu, yang melonjak, memburu, menyergap dan saling melancarkan aksi pembalasan.

Bibir mereka bersentuhan, belaian itu berubah remasan, tak ada lagi kata, hanya desah dan nafas nafas yang tak menentu, diantara keduanya yang kini tak lagi sadar dimana dan siapa saja yang ada disana.

Perlahan sepertinya, namun terbilang tergesa jika orang lain memperhatikan, tanpa sadar, hanya naluri yang bergerak, diikuti lemparan keras pakain mereka yang berterbangan, satu persatu, hingga tak satupun mereka kenakan.

Guncangan lagi, hentakan lagi terasa sangat berirama, terkadang perlahan, namun sesekali sangat ekstra cepat bergerak, melebihi nafasnya yang semakin memburu, bukan mendesis tapi terdengar sangar mengerang, dari keduanya.

Sepertinya kelelahan, atau tak ada lagi tenaga diantaranya, hening kembali tak terdengar apapun, tak ada pula gerakan-gerakan yang mencurigakan, kemana mereka?. Kini gelap gulita itu tak lagi bersuara, rumput itu kembali tenang,
***
kuburan tempat mereka bercinta (google)
kuburan tempat mereka bercinta (google)
Mentari terlihat masih mengantuk, sinarnya masih enggan menerangi, hanya samar terlihat pohon pohon yang masih kedinginan. Gunung itu masih berjelaga menghalangi semua pandangan penghuni di bawahnya.
Samar terlihat ia pemuda itu sedang memeluk, grangan apa malam hingga ia tak lagi kedinginan, tubuhnya berembun namun lelap dalam pelukan itu, maih bernafas, terlihat nyenyak dan bukan pingsan, adalah tidur sejadi-jadinya.

Orang warga kampong menghampirinya, disusul beberapa teman dan tetangganya, mereka terlihat keheranan, beberapa diantaranya trlihat bergidik ketakutan, semuanya kini begumam dalam bisikannya masing masing, semakin banyak, semakin menggangu ketenangan tidur sang pemuda itu.

Pemuda itu bergerak, lalu wargapun mundur selangkah, mereka tak ada yang berbisik sekarang, hanya memperhatikan dengan seksama, tak lagi ada yang berbicara, tak ada yang saling menyapa.

Ketika matanya terbuka, pandangan warga semakin tajam menatap mata pemuda itu, seksama dan tak ada yang ingin terlewatkan. Pemuda itupun mulai mengumpulkan kesadarannya, beberapa detik setelah matanya terbuka, dan melihat kerumunan di sekelilingnya. Pandangannya kini terarah pada dirinya yang sudah beranjak duduk, lalu ke sesuatu yang tadi di peluknya. Pemuda itu seakan tanpa sadar berteriak, “hantuu”, lalu beranjak berlari menerobos kerumunan, lari sekencang kencangnya, cepat sekali dia menghilang di telan rimbunan pepohonan yang masih samar. Cahaya jam 6 pagi itu.

Kerumunan itu kembali gaduh, melihat beberapa pakaian pemuda itu yang berserakan, diatas kuburan yang baru kemarin sore di huni seorang gadis yang tertabrak mobil, tepat beberapa meter di samping tempat warung kopi pak Nito. Gadis itu mat seketika, dengan kepala terbelah dan bagian-bagian kecil tubuhnya yang berserakan.
ilustrasi wanita yang mati tertabrak kemarin (google)

****selesai****
dibuat oleh R-82 & Granito Ibrahim
***O***

1 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak Spam.... kalau tidak punya akun blogger silahkan pilih Name / URL isikan nama dan email juga bisa, atau kosongkan URL. Mohon maaf Live Link, langsung akan saya hapus.

.